TANGGAMUS,CAHYAMEDIA.CO.ID – Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mendampingi kunjungan 2 Menteri Kabinet Indonesia Maju, yaitu Menteri Koperasi & UKM RI, Drs. Teten Masduki dan Menteri Agraria dan Tata Ruang RI, Dr. Sofyan A Djalil dalam kunjungan kerjanya di Provinsi Lampung, Minggu (28/02).
Mengawali kunjungan kerjanya, rombongan media menteri tersebut berkesempatan melakukan peninjauan Kebun Pisang yang berlokasi di Pekon/Desa Sumber Rejo, Kabupaten Tanggamus.
Peninjauan dilakukan di Kebun Pisang Kemitraan Anggota Koperasi Produsen Tani Hijau Makmur seluas 0,5 Ha yang berlokasi pada 450 mdpl, dikelola secara bersama oleh masyarakat petani dibawah binaan PT. Great Giant Pineapple, dijelaskan oleh pengelola kebun, bahwa dengan jarak tanam 1 meter dan jumlah tanaman sebanyak 700 batang, kebun seluas 0,5 Ha mampu memproduksi buah pisang siap panen sebanyak 4 hingga 5 ton dalam satu kali panen.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri berdialog langsung dengan pengelola kebun dan mendengarkan dengan seksama penjelasan mengenai kebun yang dikelola oleh kelompok tani setempat.
Menurut Suroto, pengelola kebun, diperlukan waktu 7 bulan dari mulai tanam hingga mencapai buah siap panen dengan kapasitas produksi mencapai 4 sampai 5 Ton dalam satu kali panen.
Adapun jenis pisang yang menjadi komoditi unggulan perkebunan di Tanggamus ini, yaitu jenis Pisang Mas dengan harga jual ditingkat petani yang mencapai sebesar 2.500/kg. Diungkapkan juga selain disukai pedagang dan konsumen, dengan rasanya yang lebih enak dibandingkan jenis lain, kualitas dan ketahananannya juga baik.
Pada kunjungan berikutnya, Gubernur Lampung, Arinal dan rombongan menteri melakukan kegiatan peninjauan tempat pengelolaan Pisang (Packing House) yang dikelola oleh Kelompok Tani Arjuna yang berlokasi Pekon/Desa Sumber Mulyo, Dusun IV, Kecamatan Sumber Rejo, Kabupaten Tanggamus.
Mujianto, pengelola Kelompok Tani Arjuna mengungkapkan, tempat pengelolaan pisang yang ada di Kabupaten Tanggamus ini mampu mengelola buah pisang setiap harinya dengan kapasitas sebesar 3 ton dengan mendapatkan pasokan buah dari wilayah disekitar dan kemudian dilakukan pengolahan hingga siap jual, adapun pasar untuk komoditi pisang ini adalah elwayah Jakarta.
Sementara itu dalam arahannya, Menteri Koperasi dan UKM RI, berharap agar pengusaha dan petani dapat terus bermitra dan petani agar memanfaatkan koperasi sebagai wadah untuk mengembangkan usaha perkebunan pisang.
Menteri Koperasi dan UKM juga mengungkapkan, kehadirannya bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang RI adalah dalam rangka memberikan dukungan kepada UKM dan dunia usaha yang ada di Provinsi Lampung.
“Kehadiran saya disini untuk melihat secara langsung model yang dijalankan di Provinsi Lampung, yaitu kemitraan antara Pengusaha dan Petani”, ujar Teten.
Dalam kesempatan tersebut, Teten memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung yang telah mengembangkan usaha kemitraan antara pengusaha besar dengan petani yang dicontohkan di Kabupaten Tanggamus ini.
“Kami ingin agar kemitraan yang telah dijalankan oleh PT. GGP ini dapat juga diterapkan di tempat lain, seperti di Jawa dan lainnya”, tambah Menkop.
Hal senada disampampaikan Menteri Agraria dan Tata Ruang RI, agar model kemitraan yang telah dijalankan di Lampung dapat juga dijalankan di daerah lain di Indonesia.
Menteri juga sangat bangga dengan Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang mampu mencatatkan nama harum Indonesia dikancah dunia dengan menjadi penyuplai produk nanas kaleng terbesar di dunia.
Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab dengan petani dan Koperasi di Wilayah Kabupaten Tanggamus.
Sementara itu, Arinal dalam kesempatan tersebut menyampaikan secara singkat tentang Program Kartu Petani Berjaya kepada Menteri.
Menurut Arinal, Program Kartu Petani Berjaya merupakan kunci untuk membantu petani termasuk disektor perkebunan dalam usaha memenuhi permodalan dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak termasuk perbankan. (*/Rls)
Comment