CAHYAMEDIA (TUBABA) – Ucapan terimakasih kepada Aat Surya Safaat telah menjadi Tim Penguji dari Dewan Pers pada Uji Kompetensi Wartawan (UKW) diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Profesor Doktor Moestopo yang berlangsung dua hari (Rabu-Kamis, 13-14/12/2023) di Meeting Room Berugo Cottage, Tulang Bawang Barat, Lampung.
Mudah-mudahan, kami kedepan menjadi wartawan atau redaktur yang kompeten dan professional. Sehingga dari ilmu yang kami dapati dan pelajari di UKW tersebut dapat memahami etika jurnalistik dalam menjalankan tugas berguna bagi masyarakat dan negara.
Kami sadar banyak sekali kelemahan dan kekurangan dalam pengetahun ilmu wartawan, namun kami semangat untuk belajar selalu ada di diri kami karena UKW bukan hanya sekadar menguji kompetensinya saja, melainkan memberikan etika. Sehingga jika kami sudah kompeten bisa melaksanakan dan menerapkan apa yang sudah didapatkan saat UKW.
Kami peserta UKW yang lolos mengikuti UKW agar selalu tidak jumawa dan tetap rendah hati, baik saat menjalankan tugas jurnalistik maupun saat berada di lingkungan masyarakat.
Perjalanan karier Aat Surya Safaat (60), tak menyangka bakal bisa bertemu tokoh-tokoh dunia seperti Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Butros Butros Ghali dan tokoh internasional lainnya.
Betapa tidak, anak Kepala Desa kelahiran 20 Desember 1963 di Pandeglang, Banten yang kini menjadi konsultan komunikasi dan penguji kompetensi wartawan tersebut mengawali pendidikan tinggi di Jurusan Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Airlangga, Surabaya. Pilihan jurusan HI itu justru menjadikannya sebagai wartawan senior di Kantor Berita Antara.
Dikutip dari FAKTA BANTEN, pria lulus tahun 1986, Aat panggilan akrabnya justru diterima sebagai wartawan Kantor Berita Antara. Dari 200 pelamar, hanya 18 orang yang diterima. Bahkan, Aat menjadi terbaik 1.
“Saya justru menjadi terbaik 1 dari 18 orang yang diterima,” kenangnya, Sabtu (24/9/2021) saat menjadi penguji pada Uji Kompetensi Wartawan yang digelar Komunitas Wartawan Gresik (KWG) bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Saat menjalani pendidikan Sekolah Jurnalis Antara, ada pengalaman menarik, ia justru mendapatkan tugas meliput berita pertanian dan kehutanan.
“Di situlah justru ada hikmahnya. Saya bisa berkeliling Indonesia bersama Menteri Pertanian,” katanya.
Pada tahun 1993 hingga 1998, bapak dua anak tersebut terpilih sebagai Kepala Biro Kantor Berita Antara di New York, Amerika Serikat. Saat itulah, Aat bertemu dengan tokoh-tokoh besar dunia seperti Presiden AS, dan Sekjen PBB.
“Saat itu saya bisa bertemu dan berkenalan dengan Bill Clinton dan Sekjen PBB, waktu itu dijabat Butros Butros Ghali,” ungkapnya.
Bahkan, ia pun berkesempatan keliling dunia dengan biaya perjalanan gratis. “Saya kadang sarapan di Singapura, makan siang di Jepang dan makam malam di New York,” ujarnya.
Pulang ke Indonesia, Aat saat ini bekerja sebagai konsultan komunikasi termasuk menjadi penguji kompetensi wartawan yang digelar Dewan Pers.
Menurutnya, untuk menjadi wartawan yang bagus dan profesional, harus menguasai bahasa inggris sebagai alat komunikasi internasional.
“Salah satu kuncinya harus menguasai Bahasa Inggris,” jelasnya. (*/jun)
Comment