Sebuah Mobil Brio Tertabrak Kereta Di Kampung Baru Dekat Kampus Unila Bandar Lampung

CAHYAMEDIA (BANDARLAMPUNG) – Peristiwa kecelakaan antara kereta api dan sebuah mobil Honda Brio Merah di perlintasan kereta api Kampung Baru, belakang Universitas Lampung (Unila), Bandar Lampung, pada Jumat sore (30/8), mengakibatkan dua orang mahasiswa dalam kondisi kritis. Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 17.40 WIB, ketika kereta penumpang Ekspres Rajabasa melintas dengan kecepatan tinggi, menghantam mobil yang menerobos perlintasan tanpa palang pintu.

Berdasarkan laporan dari beberapa saksi di tempat kejadian, kedua korban yang berinisial RCM (22) dan AAC (24) merupakan warga Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Mobil yang mereka kendarai mengalami kerusakan parah, terutama di bagian depan dan samping, akibat hantaman kereta. Saat insiden terjadi, warga sekitar segera berusaha mengevakuasi kedua korban dari dalam mobil yang ringsek. Dalam video yang tersebar di media sosial, tampak warga berkerumun di lokasi kejadian dan memberikan bantuan pertama dengan mencoba mengeluarkan kedua korban yang terjebak di dalam kendaraan.

Manajer Humas KAI Divre IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari, dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa kecelakaan ini terjadi di perlintasan kereta api Pjl No 13 di KM 18+1, tepatnya di Jalan Bumi Manti II, Kampung Baru, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung. Saat itu, kereta api Rajabasa yang melayani rute Tanjungkarang menuju Kertapati, Palembang, sedang melaju kencang, sedangkan mobil Brio yang dikemudikan oleh RCM tiba-tiba menerobos perlintasan yang seharusnya ditutup.

Kereta api yang bergerak dengan kecepatan tinggi membuat mobil tersebut terpental beberapa meter dari titik tabrakan. Mobil Honda Brio dengan nomor polisi B 2607 SEJ itu mengalami kerusakan berat, terutama di bagian depan, dengan seluruh kaca pecah dan bodi yang hancur. Pengemudi RCM dan penumpangnya, AAC, terluka parah dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh tim medis yang tiba di lokasi beberapa saat setelah insiden.

Pihak kepolisian dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) segera melakukan penyelidikan terkait kecelakaan ini. Menurut Manajer Humas KAI Divre IV, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap sistem perlintasan kereta api di wilayah tersebut, terutama terkait dugaan kerusakan palang pintu otomatis. “Kami sangat menyesalkan insiden ini dan akan melakukan evaluasi terhadap perlintasan di area tersebut, termasuk memastikan fungsi peringatan serta kelengkapan rambu-rambu agar kejadian serupa tidak terulang,” jelas Azhar Zaki Assjari.

Kapolsek Kedaton, yang menangani tempat kejadian perkara (TKP), menyatakan bahwa pihaknya telah mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi mata dan akan melakukan rekonstruksi kejadian untuk mengetahui secara detail kronologi kecelakaan ini. Polisi juga menyebutkan bahwa petugas penjaga perlintasan sempat memberikan peringatan kepada pengemudi, namun sepertinya pengemudi tidak merespons dengan tepat. “Ini merupakan peringatan bagi kita semua untuk lebih berhati-hati, terutama saat melintasi perlintasan kereta api,” ucap Kapolsek.

RCM dan AAC, kedua mahasiswa tersebut, segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Hingga berita ini diturunkan, kondisi kedua korban dilaporkan kritis dengan cedera yang cukup serius. Tim medis yang menangani mereka menyebutkan bahwa cedera yang dialami meliputi patah tulang dan trauma kepala akibat benturan keras saat kecelakaan terjadi.

Azhar Zaki Assjari menambahkan bahwa PT KAI akan bekerja sama dengan pihak kepolisian dan pemerintah daerah untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan kereta api, terutama di titik-titik yang rawan kecelakaan seperti di Kampung Baru. Diharapkan, masyarakat juga lebih waspada dan mematuhi peraturan di perlintasan kereta api, demi menghindari insiden serupa di masa depan. (Maulana)

Comment