BANDARLAMPUNG,CAHYAMEDIA.CO.ID – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia, sangat berdampak pada ekonomi global. Tak terkecuali pelaku ekonomi lokal termasuk industri kerajinan.
Oleh karena itu, pada kegiatan Lampung Craft 2021 yang akan digelar Maret nanti, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung Hj. Riana Sari Arinal, SH, mendorong kerajinan Lampung tetap bangkit di tengah pandemi Covid-19.
Salah satu langkah yang dilakukan Riana Sari Arinal yakni dengan mengangkat Tenun Lampung asal Kabupaten Tanggamus sebagai Icon dalam event Lampung Craft 2021.
Dijadikannya Tenun Lampung asal Tanggamus sebagai icon Lampung Craft sebut Riana Sari Arinal, lantaran Kabupaten Tanggamus akan menjadi tuan rumah dalam event Lampung Craft 2021.
Menyikapi hal itu, Riana Sari, terus mendorong agar kerajinan di Lampung tetap bangkit termasuk Tenun Lampung meski dalam situasi pandemi Covid-19. “Terlebih, Tenun Lampung saat ini langka sehingga melalui event Lampung Craft Tenun Lampung akan bangkit dan lebih berkembang”, ucapnya.
Pengrajin Tenun Lampung, Hedri Dunan, beberapa hari lalu sudah mempresentasikan berbagai motif dan keunggulan dari Tenun Lampung hasil produksinya di depan Ketua Dekranasda Riana Sari Arinal, Wakil Ketua Dekranasda, Maminyani Fahrizal Darminto dan Sekretaris, Rusdiana Adi Erlansyah, di Galeri Dekranasda.
Hendri Dunan mengemukakan, Tenun Lampung yang dikerjakan sekarang merupakan satu-satunya di Lampung. Sebab, kerajinan ini harus melibatkan tenaga cukup banyak. “Satu alat tenun harus didukung 4-5 orang dengan membutuhkan waktu dua bulan untuk menjadi satu lembar kain Tenun Lampung”, terang Hendri Dunan saat presentasi.
Hendri Dunan mendirikan usahanya sejak tahun 2017. Bermodal tekad besar untuk mempertahankan usahanya di kampung Sailing Sumberejo, Kabupaten Tanggamus menjadi desa wisata tenun. Berbagai cara dilakukan agar Tenun Lampung tetap bertahan.
“Dulu di Lampung ada budaya tenun. Tapi sekarang punah. Karena itu, saya tetap bertahan menggeluti usaha ini untuk mempertahankan Tenun Lampung dengan cara, mempertahankan SDM yang ada”, ungkap Hendri Dunan.
Langkahnya, dengan cara memperkerjakan pengrajin lokal untuk merajut kembali motif-motif etnik lampung. Mereka
umumnya merupakan masyarakat di kampung setempat.
Hendri Dunan juga bertekad untuk berkreasi demi menjaga niat luhur, melestarikan, dan mengembangkan motif dan budaya khas masyarakat Lampung. “Saya berharap, eksistensi yang kami jaga ini dapat menggugah kesadaran masyarakat, khususnya Provinsi Lampung untuk dapat turut andil melestarikan budaya yang tak ternilai harganya”, ucap Hendri Dunan, Founder dari Tenun Lampung ini.
Meski banyak kendala dan tantangan dihadapi, Hendri Dunan terus saja bertekad untuk
melambungkan motif-motif Tenun Lampung di kancah nasional.
Usaha Tenun Lampung yang Hedri Dunan tekuni sejak tahun 2017, sekarang sudah memberdayakan 30 tenaga penenun dan pengrajin kain tapis, serta memiliki galeri dan selalu menjadi pusat perhatian dalam setiap kegiatan pameran, baik tingkat kabupaten, provinsi, maupun Nasional.
Sesuai dengan visinya, Hendri Dunan berharap, usahanya bisa mengintegrasikan potensi wisata di Tanggamus, khususnya di Kecamatan Sumberejo dan sekitarnya.
“Bisa membuka dan membangun lapangan pekerjaan seluas-luasnya, menciptakan atmosfer wisata edukasi kerajinan yang berdampingan dengan Agro Wisata dan wisata alam lainnya. Tentunya, menjaga, melestarikan dan mengembangkan motif khas Lampung”, ucapnya. (*/rls)
Comment