Indonesia Darurat Korupsi Penyair Kritisi Lewat Karya Puisi
CAHYAMEDIA (JAKARTA) – Di tengah makin maraknya kasus korupsi di Indonesia, istilah “Klasemen Liga Korupsi Indonesia” muncul sebagai bentuk sindiran terhadap besaran kerugian negara akibat ulah para pelaku koruptor seperti ‘tikus-tikus’ bajingan yang terus menggerogoti uang negara sampai ribuan triliun rupiah.
Hal ini sama seperti liga sepak bola, peringkat dalam klasemen ini bukan ditentukan oleh jumlah gol, melainkan dari besaran uang yang menyebabkan kerugian negara.
Mari simak klasemen lengkapnya dalam artikel yang dikutip dari website goodstats.id pada Senin pagi ini (10/3/2025).
Klasemen besaran korupsi yang menyebabkan kerugian negara
1.Kasus Korupsi Pertamina
Kejaksaan Agung telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah di PT Pertamina periode 2018-2023 dengan menyebabkan kerugian negara sebesar Rp193,7 triliun per tahun.
Namun pada perkembangannya Kejaksaan Agung menyebutkan jika negara rugi Rp 193,7 triliun per tahun sejak 2018, maka total kerugian negara dalam lima tahun bisa mencapai Rp968,5 triliun atau hampir mencapai Rp1 kuadriliun. Namun, perhitungan ini masih butuh analisis lebih lanjut.
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, menetapkan dua tersangka baru Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga, serta Edward Corne, VP Trading Produk Pertamina Patra Niaga.
Sebelumnya, tujuh tersangka telah ditetapkan pada 24 Februari 2025. Dari pihak penyelenggara negara, tersangka meliputi Riva Siahaan (Dirut PT Pertamina Patra Niaga), Sani Dinar Saifuddin (Direktur Feedstock & Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional), Yoki Firnandi (Dirut PT Pertamina International Shipping), dan Agus Purwono (VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional).
2.Kasus Korupsi PT Timah
Kejaksaan RI menerima hasil audit BPKP terkait dugaan korupsi tata niaga timah di IUP PT Timah Tbk (2015-2022) dengan serah terima berlangsung di Kejaksaan Agung pada 29 Mei 2024.
Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, sejumlah oknum direksi PT Timah pada 2018-2019 melakukan kerja sama dengan smelter untuk melegalkan penambangan timah ilegal melalui modus sewa peralatan peleburan, menyebabkan kerugian negara dengan mencapai Rp300 triliun.
3.Kasus Korupsi BLBI
Kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) merupakan salah satu skandal terbesar yang belum tuntas. Hasil audit BPK pada tahun 2000 menyebutkan kerugian negara sebesar Rp138,4 triliun.
Melansir dari Indonesia Corruption Watch (ICW), sebelum ditangani KPK, kasus ini diwarnai dengan kontroversi. Hingga 2006, kejaksaan telah memeriksa 65 debitor BLBI, tetapi hanya 16 orang yang diproses ke pengadilan. Sebagian besar pelaku telah menjalani hukuman, sementara 11 kasus dihentikan dan 38 lainnya tidak jelas statusnya.
4.Kasus Korupsi Penyerobotan Lahan Sawit PT Duta Palma Group
Kejagung telah menyelidiki kasus korupsi lahan PT Duta Palma dengan kerugian negara sebesar dalam sejarah mencapai Rp78 triliun. Dalam rapat Komisi III DPR, Jaksa Agung S.T. Burhanuddin, mengungkapkan bahwa pemilik PT Duta Palma Group, Surya Darmadi, diduga menyerobot kawasan hutan lindung.
Surya Darmadi diduga melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang dalam pembukaan lahan dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit tanpa izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta tanpa adanya hak guna usaha dari Badan Pertanahan Nasional.
5.Kasus Korupsi PT TPPI
Dua terdakwa kasus kondensat migas PT Trans Pacific Petrochemical Indonesia (TPPI) senilai USD 2,7 miliar setara dengan Rp37,8 triliun. Raden Priyono dan Djoko Haryono divonis hukuman 4 tahun penjara setelah berbukti bersalah.
Kasus ini berawal dari krisis 1998 yang membuat PT TPPI terpuruk dan mendapat bantuan pemerintah. Namun, pada 2008, perusahaan kembali mengalami kesulitan keuangan akibat tingginya harga bahan baku dan rendahnya harga jual yang menyebabkan kerugian besar.
6.Kasus Korupsi Dana Pensiun PT Asabri
Kasus korupsi di PT Asabri melibatkan penyimpanan dalam pengelolaan dana investasi yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp22,7 triliun. Skandal ini terjadi antara 2012-2019, dengan delapan tersangka yang ditetapkan oleh Kejaksaan Agung. Diantaranya, Benny Tjokrosaputro dan Heru Hidayat juga ikut terlibat dalam kasus ini.
7.Kasus Korupsi PT Jiwasraya
Kasus korupsi di perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia dengan merugikan negara sebesar Rp16,8 triliun. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah kepemimpinan Erick Thohir melaporkan adanya indikasi kecurangan di Jiwasraya ke Kejaksaan Agung.
Penyair Kritisi Lewat Puisi
Sehubungan dengan makin maraknya kasus korupsi di Indonesia ini, Penyair Pulo Lasman Simanjuntak-dalam beberapa tahun terakhir ini-telah bicara (kritisi) lewat karya sejumlah puisi.
Terinspirasi dari pekerjaannya sebagai seorang jurnalis yang merasa miris-nyaris penuh amarah meledak-ditulislah sejumlah puisi bahwa korupsi adalah KEJAHATAN LUAR BIASA yang harus dikikis tuntas supaya tiang-tiang negara ini jangan sampai rapuh dan ambruk berkeping-keping.
“Bahkan Presiden RI Prabowo Subianto berpesan kepada seluruh jajaran aparatur negara termasuk para Menteri Kabinet Merah Putih untuk secara serius ‘sikat’ habis para koruptor di negeri ini,” kata Penyair Pulo Lasman Simanjuntak di Jakarta, Senin (10/3/2025)
Begitu pula pihak, komisi pemberantasan korupsi, kejaksaan maupun kepolisian untuk turut serta memberantas ‘tikus-tikus’ korupsi yang juga melibatkan banyak sektor pengusaha swasta ini.
Presiden juga telah minta kepada DPR RI untuk segera menggolkan Undang-Undang (UU) proses MEMISKINKAN para koruptor dengan sita seluruh harta benda dan kekayaannya. (*)
Sajak
Pulo Lasman Simanjuntak
INDONESIA DARURAT KORUPSI
indonesia darurat korupsi
dirampok dari minyak mentah
perut bumi
dinikmati keluarga
oknum-oknum mafia migas
tanpa pernah mati
indonesia darurat korupsi
dengan mata nyala api
seperti hama tikus bajingan
dibakarnya mata uang
senilai seratus sembilan puluh tiga triliun rupiah
dijarah dari peti-peti mati
milik para pendaki
tata niaga impor minyak
hasil korupsi
beranak-pianak
indonesia darurat korupsi
tinggal menghitung
cahaya matahari-
investigasi penyidik
selama ini
hanya tertidur
di atas gulungan karpet merah
dijilat rezim-rezim keji
tak suka deklamasi puisi
selalu makan daging mentah
busuk dan basi
indonesia darurat korupsi
aku tetap sendiri
masih berimajinasi
berjuta kali didendangkan dalam hati
pada telapak kaki negeri ini
diinjak-injak oligarki energi
dikendalikan hedonis
hingga hari ini
siapa masih punya
mesin-mesin abadi
berjalan mundur untuk berbagi
tetapi bukan
hasil korupsi
mengoplos antara kebenaran
dan kepalsuan
tuan-tuan
tak punya harga diri
rakyat miskin
makin menjadi-jadi
o, kasihan indonesiaku
Jakarta, Kamis 27 Februari 2025
KORUPSI DI BUMI MAYA
korupsi merajarela di bumi maya
tetapi aku melihat di dunia nyata : Indonesia raya !
meratap di tembok penjara
membongkar kepelesiran
dengan busana kematian
dari benua nusantara terpecah belah
kulihat sang nyonya memakai tas merek hermes
seharga enam ratus juta rupiah
sedangkan tuanku berseliweran di jalan raya
dengan mobil terbang seharga seratus miliar rupiah
sementara aku hanya membawa tas lap top sungguh memalukan
sudah terjual menyebalkan
di toko kelontong pinggir jalan
untuk membeli sekarung beras dan makanan vegetarian
mobilku sendiri bermesin diesel tua
kadangkala cemas
berseliweran di jalan tol dalam kota
yang aspalnya berlobang
terkikis korupsi berlapis kue pukis
korupsi di bumi maya
tetapi aku melihat di dunia nyata
tadi malam kembali menyaksikan
sang nyonya berwajah permaisuri atalya
berpose di kabin pesawat jet mewah
persis ketika aku wawancara
ratu imelda marcos sedang memamerkan ribuan sepatu sinterklas
terbuat dari lapisan emas
tak berkarat dimakan ngengat
korupsi di bumi maya
tetapi aku melihat di dunia nyata
tuanku makin rakus menelan arloji berhala
sungguh korupsinya makin menggila
dimakan lahap empat puluh enam rekening
senilai lima ratus lima puluh miliar rupiah
yang tersumbat di saluran air kotor
berbau paling busuk
bahkan ditemukan lagi tiga puluh tujuh miliar rupiah
disembunyikan malu-malu dalam safe depisot box bank milik negara
tanpa mengenakan kacamata berlian merah
korupsi di bumi maya
tetapi aku melihat di dunia nyata
pesta pora sodom gomora
suap menyuap
sogok menyogok
menari-nari satu irama
jelang penutupan sejarah dunia
Jakarta, 2024/2025
KORUPSI DI MEJA BAAL
aku melihat kesedihan
ratusan wajah ketamakan
dipersembahkan di mezbah baal
dibakar mata uang triliunan rupiah
padahal kemiskinan dan kelaparan terus
berhamburan di pinggir jalan
persis orang-orang yang tak
setia membayar pajak tahunan
sambil menari-nari liar
masih di mezbah baal
disantap sembilan naga
penguasa dan pengusaha
rakus menghisap darah segar
aset kemewahan dan kepelesiran
dipamerkan
untuk anak-anak generasi mendatang
tak kunjung
berpantangan
suguhan makanan haram
aku juga melihat kecemasan
ribuan wajah putus asa
dililit kenaikan harga pangan
diikat utang piutang
bunga bank berkilauan
masa depan hanya ada
di pintu gua kematian
sampai kapan korupsi di meja baal akan berhenti ?
tanya puisiku yang membentur
kaki para kapitalis
tangan para oligarki
entahlah,
aku ingin terus menyelesaikan puisi biadab ini
sampai semua dapat diselesaikan
tanpa sogokan
di pengadilan akhir zaman
Jakarta, 2024/2025
KORUPTOR
ratusan tikus
berbulu hitam kejang
menyerbu rumah kelam
sepasang pengantin tua
jadi ketakutan
mencium racun
dari kerakusan
para hamba uang
benci kepada persungutan
setiap jelang malam
lantaran kebosanan
memunguti mata uang haram
dollar atau rupiah
terbungkus di brankas
tata niaga timah
tak berbekas
dalam lobang tikus hitam
tanah paling dalam
digali napsu terus menerus
mencari butiran batu permata zamrud
mau dikorup jadi mangsa setan paling mengerikan
tubuh koruptor
seharusnya memang
disemen beton
dimiskinkan tanpa kuburan
ataukah ditembak dari jarak dekat kepala
ditonton pada lapangan sampah membusuk
digelar karpet merah
paling memalukan
betapa rakusnya
tikus berbulu hitam
baunya dimuntahkan
dalam doa koruptor
selalu menyebut nama dewa
berhala pada kekayaan
rajin merayap-rayap
makan harta
rakyat jelata
di pinggiran jalan
orang miskin
menadahkan tangan
minta.makan
dihirupnya triliunan
bintang-bintang bertaburan
penjara dijadikan istana
tanpa kepanasan
anak dan tujuh ratus isteri
masih doyan menghitung
bunga bank takkan kehabisan
oleh kejahatan rumah mewah
mobil terbang sampai gaun busana milik para budak mode
di bawah tanah rumah pinggiran kota
penuh batangan emas murni meneteskan air mata darah
terakhir kali,
harus dibedil
senjata tajam
hukuman mati
tak berkesudahan
Jakarta, 2024/2025
Biodata :
Pulo Lasman Simanjuntak, dilahirkan di Surabaya 20 Juni 1961. Ratusan karya puisinya telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal, dan 35 buku antologi puisi bersama para penyair di seluruh Indonesia.Sejak tahun 1980 s/d tahun 2025 karya puisinya telah dimuat di 23 media cetak (koran, suratkabar, dan majalah) serta dipublish (tayang) pada 265 media online (website) serta majalah digital di Indonesia dan Malaysia.Karya puisinya juga telah dipublikasikan ke mancanegara seperti Singapura, Brunei Darussalam, Republik Demokratik Timor Leste, Bangladesh, dan India.Sering diundang baca puisi di Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Radio Republik Indonesia (RRI- Stasiun Jakarta), Cafe Sastra Balai Pustaka, dan sejumlah tempat komunitas sastra di wilayah Jabodetabek.Dua karya puisinya berjudul “Menulis Syair Untuk Presiden Episode Dua ” dan “Meditasi Batu ” telah diangkat menjadi tembang puitik oleh Komponis & Pianis Ananda Sukarlan.
Bekerja sebagai wartawan dan bermukim di Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
Kontak : 08561827332 (WA)
Medsos :
Facebook : Bro
Instagram : Lasman Simanjuntak
Tik Tok : Lasman Simanjuntak
Youtube : Lasman TV.
(***)
Comment