Ketua AWPI Way Kanan Minta Kapolda Lampung dan Kapolres Way Kanan Tindak Pelaku Pungli Jalanan

CAHYAMEDIA (WAYKANAN) – Ketua Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Kabupaten Way Kanan, Agus Medi, berharap Kapolda Lampung Irjen Helmi Santika dan jajaran, serta Kapolres Wah Kanan Adanan Mangopang beserta jajaran, dapat menghentikan kegiatan pos Pungutan Liar (Pungli) terkhusus untuk angkutan Batubara, gang marak di Way Kanan. Seperti yang dilaksanakan di Lampung Utara, dimana Polda berhasil mengamankan puluhan pelaku pungli di jalan Jalinsum Tengah.

Jelas Agus Medi, dimana dalam pengakuannya para korbannya, (pengemudi dan truk Batubara) mengatakan, bahwa pungutan yang harus dibayar pada pos tersebut berbeda satu pos dengan pos lainnya, seperti untuk pos 1 R2 Way Pisang Kecamatan Way Tuba pengemudi harus merogoh dana sebesar 100 ribu rupiah, Pos 2 Srimumpun sebesar Rp 250 ribu, pos 3 TR Kampung Bumi Baru Rp 100 ribu, dan pos 4 RSS di Kampung Tanjung Raja Sakti sebesar Rp.150 ribu.

Selain itu, lanjut Agus Medi mengatakan, berbarengan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tentunya juga berdampak meningkatnya arus lalulintas di jalur Jalinsumteng tersebut, padatnya kendaraan masyarakat yang mudik untuk merayakan Nataru di kampung halamannya.

Dengan adanya aktivitas dam truk pengangkut batubara, tentu akan menghambat kelancaran lalulintas bahkan tidak jarang menimbulkan kecelakaan lalulintas.

“Para pengemudi Dam truk tersebut selalu berjalan konvoi atau berbarengan, yang lebih dari 10 mobil, dengan jarak yang tidak sesuai dengan aturan lalulintas, sehingga pengemudi mobil keluarga terkadang terhalang dengan konvoi tersebut,” jelas Agus Medi.

Oleh karena itu, Agus Medi, berharap kepada Kapolda Lampung Irjen Helmi Santika dan Kapolres Way Kanan Adanan Mangopang, untuk bertindak dengan tegas menghentikan operasi angkutan batubara tersebut, sehingga perjalanan mudik Nataru dapat berjalan lancar.

“Selain itu, juga dapat menghentikan kegiatan pungli yang selama ini telah sangat meresahkan dan merugikan pengemudi yang harus keluar duit ratusan ribu rupiah setiap kali jalannya, seperti anak istri mereka (pengemudi) sangat mengharapkan penghasilan suaminya, untuk kebutuhan keluarga,” tegas Agus Medi. (Tab)

Comment