CAHYAMEDIA (BADARLAMPUNG) — Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal meminta organisasi perangkat daerah (OPD) dilingkungan pemerintah provinsi (pemprov) tidak tertutup kepada media.
Hal tersebut disampaikan Mirza diharapkan para OPD saat pengukuhan pengurus Ikatan Jurnal Pemprov (IJP) Lampung periode 2025-2028, Kamis (19/6/2025), di Balai Keratun lantai III.
Mirza mengatakan, dinamika pembangunan daerah yang semakin kompleks dan menuntut transparansi, kehadiran media dan insan pers memegang peran yang amat penting sebagai penghubung antara pemerintah dan masyarakat.
“Kami sadar, walau kami bekerja punya program yang bagus, punya wacana yang bagus, punya semangat yang bagus, punya tujuan yang bagus, tapi kalau tidak terinformasi dengan baik kepada publik maka masyarakat tidak akan bisa melihat itu dengan baik,” ujar Mirza.
Oleh karenanya, di tengah derasnya arus informasi, Mirza meminta para jurnalis untuk mampu berperan sebagai garda terdepan dalam menjaga nurani publik, dengan memberikan informasi yang baik serta menginspirasi.
Melalui tema yang diusung dalam pengukuhan ini, “Bangun Kolaborasi, Kuatkan Sinergi, Wujudkan Lampung Maju”, Mirza meminta agar jurnalis pemerintah tidak lagi sekadar menjadi peliput kegiatan, tetapi menjadi bagian dari ekosistem pembangunan itu sendiri.
Oleh karenanya, di tengah derasnya arus informasi, Mirza meminta para jurnalis untuk mampu berperan sebagai garda terdepan dalam menjaga nurani publik, dengan memberikan informasi yang baik serta menginspirasi.
Melalui tema yang diusung dalam pengukuhan ini, “Bangun Kolaborasi, Kuatkan Sinergi, Wujudkan Lampung Maju”, Mirza meminta agar jurnalis pemerintah tidak lagi sekadar menjadi peliput kegiatan, tetapi menjadi bagian dari ekosistem pembangunan itu sendiri.
Mirza juga mengingatkan agar OPD di lingkungan Pemprov Lampung tidak bersifat eksklusif, namun inklusif, terbuka untuk menjelaskan berbagai program atau kebijakan dengan baik kepada wartawan dan masyarakat.
“Kita harus sadar, berita yang jelek atau liputan yang buruk bukan berarti kita yang salah, tapi itu sebagai fungsi kontrol sosial kita. Pemerintah Provinsi Lampung kedepan harus bersifat terbuka dan tidak alergi dikritik,” tegasnya.
“Tidak zaman lagi bersikap tertutup. Jangan marahin mediannya atau wartawannya ketika ada berita jelek,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Mirza bercerita bahwa dirinya memiliki hubungan baik dengan media.
Sebab, disaat dirinya baru lulus kuliah dan hendak memulai usaha ia mengakui banyak terbantu dengan adanya media.
“Saat itu saya banyak bertanya dengan wartawan utamanya terkait ekonomi. Informasi yang mereka punya banyak dan menjadi inspirasi untuk memulai usaha, karena mereka keliling,” ungkapnya.
Begitu pula saat Mirza masuk ke dunia politik dan menjadi Gubernur Lampung, ia sering tukar pendapat dan terbuka, serta menerapkan anti kritik.
“Saya melihat wartawan ini ada yang dipunya dan tidak dipunya orang lain,” ujarnya.
“Wartawan bukan hanya pencari berita, mereka adalah penjaga nurani publik. Ini yang kita inginkan, selain meliput, juga harus memberikan informasi yang baik, dan yang paling penting menginspirasi,” terangnya.
Tidak lupa, Mirza meminta kepada seluruh pengurus IJP Lampung yang baru dikukuhkan agar mampu memperluas jejaring kerja sama, tidak hanya dengan OPD dan instansi vertikal, tetapi juga dengan komunitas media lainnya untuk mewujudkan jurnalisme yang solutif, edukatif, dan memberdayakan.
Di kesempatan yang sama, Mirza juga mengajak para wartawan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan angka literasi Lampung yang saat ini masih tergolong rendah.
Selain itu, Mirza juga mengajak para wartawan untuk menginformasikan penggunaan aplikasi Lampung-In yang baru saja diluncurkan pada 15 Juni yang lalu kepada masyarakat.
Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan masyarakat Lampung dalam menyampaikan masukan, keluhan, dan aspirasi langsung ke pemerintah.
Melalui Lampung-In, warga masyarakat dapat dengan mudah melaporkan masalah, mencari informasi tentang layanan publik, dan mengakses berbagai fasilitas seperti e-Samsat, kesehatan, hingga pariwisata.
“Sampai saat ini sudah ratusan laporan yang masuk dan ini mayoritas soal jalan. Yang download aplikasi sudah 8.800 dan ada 98 admin yang akan langsung merespon laporan dari masyarakat,” ungkap Gubernur Mirza lagi.
Sementara, Ketua IJP Lampung Abung Mamasa mengatakan, acara pengukuhan ini mempertegas komitmen IJP Lampung untuk terus mendukung program Gubernur dan Wakil Gubernur dalam mewujudkan Lampung Maju menuju Indonesia Emas 2045.
Menurut Abung Mamasa, IJP Lampung hadir bukan hanya hadir sebagai wadah formal jurnalis yang meliput aktivitas Pemerintah Provinsi Lampung saja, tapi juga sebagai penjaga kualitas informasi publik. (Maulana/Kominfotik)
Comment