CAHYAMEDIA (BANDAR LAMPUNG) – Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha membuka acara Ekspose Kinerja Itera 2023 dengan dihadiri puluhan awak media yang berlangsung di Ruang Workshop Lantai 3 Gedung C ITERA, Kamis (21/12/23). Sesuai dengan visi Itera yaitu “Kuat, Maslahat, dan Bermartabat,” Prof. Nyoman Pugeg membuka tirai acara dengan penuh semangat.
Dalam sambutannya, Prof. Nyoman Pugeg mengucapkan terima kasih kepada rekan media yang hadir, menyatakan apresiasi atas dukungan dalam menyebarkan informasi terkait capaian Itera. Salah satu sorotan utama adalah inovasi Itera dalam pengembangan pupuk organik. Dengan menggunakan bahan baku limbah organik, Itera berhasil menciptakan pupuk yang efisien dengan penghematan hingga 50%.
“Kami akan merilis hasil riset mengenai inovasi pupuk organik ini tahun depan,” ungkap Prof. Nyoman Pugeg.
Selain itu, Lampung, sebagai penghasil singkong nomor 1 secara nasional, juga menjadi fokus Itera. Prof. Nyoman Aryantha berbagi rencana Itera untuk menghasilkan produk mie 100% singkong, menciptakan nilai jual yang tinggi, dan membuka peluang lapangan kerja di daerah tersebut.
Dalam bidang pendidikan, Itera memiliki 42 Program Studi (Prodi) yang akan menjadi sumber riset terbarukan. Prof. Nyoman Pugeg menyampaikan tambahan dana sebesar 15 miliar untuk mendukung riset di Institut Teknologi Sumatera (Itera), menegaskan komitmen dalam menciptakan inovasi yang berkelanjutan.
Selain itu, Itera mempersiapkan berbagai riset yang akan dirilis tahun depan, termasuk budidaya maggot dan program Bank Sampah. Dengan langkah ini, Itera berharap Lampung dapat menjadi pusat inovasi modern dalam sektor pertanian, mendukung pembangunan Lampung, Sumatera, dan Indonesia.
Tempe Nangka dan Pupuk Berbasis Hulu Pertanian
Rektor ITERA, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, mengungkapkan serangkaian inovasi yang sedang dikembangkan oleh ITERA. Selain menggarap mie singkong, ITERA turut merambah bidang ketahanan pangan dengan menciptakan tempe berbahan baku nangka dan daun singkong.
“Itera tidak hanya menciptakan mie singkong, tetapi juga tempe berbasis daun singkong dan nangka. Potensi bahan bakunya melimpah, terutama di Lampung yang selalu memiliki masa panen,” ujar Prof. Nyoman.
Dengan keyakinan penuh, Prof. Nyoman menyampaikan rencana ITERA untuk merilis inovasi terbaru ini pada tahun 2024. Tempe berbasis daun singkong dan nangka telah melalui uji coba, menghasilkan produk yang menjanjikan untuk mendukung ketahanan pangan dan pembangunan daerah Lampung.
Semoga riset terbarukan dari Itera dapat memberikan kontribusi positif bagi pertanian Indonesia, dan apresiasi penuh kepada pejabat-pejabat yang telah memfasilitasi program riset kampus Itera. Harapannya, Lampung akan terus berkembang menjadi pusat inovasi yang efektif, membawa manfaat bagi Negara Indonesia. (Maulana)
Comment