Dari Pagu Anggaran Hibah 61,8 M, Koni Lampung Sudah Cairkan Rp30 Miliar ?

BANDARLAMPUNG,CAHYAMEDIA.CO.ID – Pengurus KONI Provinsi Lampung mencairkan dana sebesar Rp30 miliar dari total anggaran hibah sebesar Rp61 lebih melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Lampung.

Ironinya, hingga kini belum ada laporan disampaikan terkait dengan penggunaan anggaran tersebut.

Hal itu terungkap dalam laporan realisasi keuangan dan capaian kinerja perangkat daerah yang dibuat Dispora Lampung Januari-Maret 2021, yang di sampaikan dalam rapat dengar pendapat KONI dengan Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Senin (26/04/2021).

Alhasil, Komisi V DPRD Lampung mempertanyakan soalan dana Rp30 miliar yang telah dikeluarkan Dispora Provinsi Lampung namun belum bisa menyampaikan laporan penggunaannya.

“Dana sudah diambil tapi pihak KONI belum bisa menyampaikan laporan penggunaanya. Ini kan aneh”, ucap Syarif Hidayat dalam rapat dengar pendapat tersebut.

Sebelumnya, dihadapan 17 anggota Komisi V DPRD, Kadispora Provinsi Lampung, Hannibal memaparkan bujet anggaran olahraga telah disalurkan melalui dana hibah untuk KONI.

Hanibal menyampaikan, pihak Dispora telah menyalurkan dana sebesar Rp30 miliar ke KONI Lampung, dari pagu anggaran yang disediakan yakni sebesar Rp61.850.000 pada triwulan I – (Diambil dari laporan realisasi keuangan dan capaian kinerja perangkat daerah yang dibuat Dispora Lampung Januari sampai dengan Maret 2021).

Hanibal menyebut, anggaran KONI sudah 48,50 persen tersalurkan. “Total anggaran KONI dari pagu anggaran yang ada sebesar Rp61,8 miliar dan Rp30 miliar sudah masuk ke KONI”, terang Hanibal yang hadir bersama tim.

Sebaliknya, besarnya dana yang sudah dikeluarkan Dispora Lampung, justru membuat para anggota DPRD terkejut. Komisi V lalu meminta, Hannibal agar membuat laporan rinci, untuk apa saja dana digunakan menginggat pesta olah PON XX, Oktober 2021 sudah mendekat.

Sebab, selama ini Komisi V sering menerima keluhan dari cabang olahraga (Cabor), soal minimnya pendanaan untuk atlit yang akan mengikuti ajang PON XX, bahkan pengurus KONI juga merangkap pengurus Cabor.

Anggota DPRD Budi Condro menyampaikan kritik keras terkait anggaran tersebut. “Dana olahraga jangan sampai ditilep ASN, penggunaanya juga harus dikontrol. Pemerintah sangat menginginkan, diajang PON Lampung bisa berkontribusi mendali emas”, tandas Condro, dari Fraksi PDIP.

Rapat pun disudahi dan Komisi V DPRD Lampung berjanji akan menjadwalkan ulang pemanggilan terhadap Dispora pada rapat berikutnya, setelah KONI memiliki data soal penggunaan dana tersebut.

Usai menggelar rapat dengan Dispora, tim dari Komisi V DPRD giliran memanggil pengurus KONI Lampung.

Hadir dari KONI, Sekertaris Umum Subeno, Wakil Sekertaris Asrian Hendicaya, dan sejumlah pengurus lainya.

Permohonan maaf disampaikan Subeno atas ketidakhadiran Ketua KONI Lampung, Yusuf Barusman lantaran adanya kegiatan lain yang tidak bisa ditinggalkan.

Dalam kesempatan rapat yang dipimpin Reza Gerinca, DPRD Lampung meminta KONI menyampaikan laporan persiapan menghadapi PON XX yang dalam pelaksanaannya akan menyerap anggaran sebesar Rp61.850.000.

Sayangnya, persoalan penggunaan dana Rp30 miliar terjadi lagi hingga menjadi perdebatan. DPRD Lampung lantas minta Subeno menyampaikan rincian dana, sementara pihak KONI merasa belum siap lantaran masih harus mengambil data lengkapnya di kantor.

Dalam rapat itu, Subeno hanya bisa memberikan pemaparan berkaitan dengan kegiatan latihan para atlet yang akan dikirim PON XX.

Menurut Subeno, dari 37 Cabor yang dipertandingkan dalam PON XX, KONI Lampung hanya akan fokus pada 26 Cabor.

“Penggunaan anggaran PON, difokuskan kepada Cabang Olahraga Atlit. Terdapat 26 cabang olahraga dari 37 cabang olahraga yang dipertandingkan dalam PON mendatang”, ucap Subeno.

Lantaran dinilai sudah bertele-tele, pimpinan rapat akhirnya memutuskan rapat ditunda, sampai dengan menghadirkan kembali KONI dengan data yang akurat.

Ketua Komisi V DPRD, Yanuar Irawan, menyatakan pihaknya bukan bermaksud mencari-cari kesalahan. Sebagai fungsi pengawasan, DPRD ingin mengetahui seberapa jauh persiapan yang sudah dibuat dalam rangka menghadapi agenda PON XX.

“Persoalan dana atlet cukup krusial, oleh karena itu jika dirasakan kurang, kami (DPRD) akan merekomendasikan kepada pemerintah untuk dievalusi. Jika perlu dilakukan penambahan supaya diajang PON, Lampung mampu mencapai target 10 besar”, ucap Yanuar.

Berikut susunan pengurusan KONI Lampung Periode 2019 – 2023 :

Ketua Umun : Dr.Ir.M Yusuf S Barusman M.B.A
Ketua Harian : Hannibal SH, MH

Waketum I : Prof.Dr.Sunarto, SH, MH
Waketum II : Dr.Frans Nurseto M.Psi
Waketum III : Dr. Agus Nompitu SE, M.TP
Waketum IV : H.Hidir Ibrahim S.Ag
Waketum V : Abi Hasan Muan, SH, MH

Sekretaris Umum : Drs.Hi.Subeno

Wakil Sekum I : Asrian Hendicaya
Wakil Sekum II : Berry Selatar, S.Pd
Bendahara Umum : Ir.Lilyana Ali
Wakil Bendahara I : Drs.Syamsurizal Ari, MM
Wakil Bendahara II : Samsul Bahri, SE, M.Ak

Kepenguruaan dilengkapi Auditor Internal dan 13 bidang. (Rls)

Comment