Terkesan Asal-Asalan, Proyek Rehab SD – SMP dari DAK Tahun 2021 di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pringsewu Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi

CAHYAMEDIA (PRINGSEWU) – Proyek pembangunan rehab berat  Sekolah Dasar (SD) hingga SMP di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pringsewu yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK)  tahun 2021 diduga tidak sesuai spesifikasi bahkan terkesan asal-asalan.

Dari sejumlah Sekolah  Dasar (SD) yang menerima DAK  di tahun  2021 ini, khususnya di Kabupaten Pringsewu sebanyak 71 sekolah, dengan nilai kucuran dana  kurang lebih 185 M, dari  Kementerian Pendidikan bersumber anggaran APBN.

Tapi sayangnya Dana Alokasi Khusus (DAK) di tahun 2021 di Kabupaten Pringsewu, dalam pelaksanaanya tidak dikerjakan langsung oleh pihak sekolah (swakelola) tetapi ditender lelangkan melalui Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULPBJ) oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pringsewu.

Data yang dihimpun media ini, sebagai pemenang tender lelang DAK tahun 2021  baik SD maupun SMP di Kabupaten Pringsewu  pemenang tender di SD adalah sebagai berikut, CV Dua Puluh Delapan, CV Opening Putra Mandiri, CV Empat Satu Engeniring, dan CV Sapo Neduh Contruction.

Lalu untuk pemenang lelang di SMP rehab ruang kelas oleh CV. Rinjani Alam Pratama, dan  sedangkan pembangunan ruang guru dimenangkan oleh CV. Racaz Group.

Hasil cek dan recek, tim ini di lapangan dari beberapa waktu yang lalu, sekolah penerima rehab gedung baik rehab berat atau rehab sedang di beberapa kecamatan ditemukan dalam pelaksanaanya “ibarat jauh panggang dari pada api”, tidak sesuai harapan pihak sekolah  karena dalam pelaksanaanya tidak mengutamakan kualitas, diduga pihak rekanan  mengabaikan juklak juknis.

Dari penelusuran di dua  tempat tim media ini, di SDN 1 Way Nison Kecamatan Pagelaran yang menerima DAK tahun 2021 yang dikerjakan oleh CV Dua  Puluh Lapan dengan nilai kontrak sebesar 459 juta dengan konsultan pengawas CV Denmas , diduga tidak mengutamakan kualitas bangunan dengan penggunaan matrial tidak sesuai (juklak juknis) dari  penggunaan besi hingga, penggunaan matrial bangunan yang tidak berkualitas, lebih parahnya lagi pihak CV pemenang tender dalam pekerjaannya diborongan lagi ke pihak ketiga.

Menurut sumber sala satu kepala sekolah yang minta dirahasiakan, mengaku tidak puas terkait pembagunan rehat berat yang dikerjakan oleh pihak rekanan, “karena lebih parah dari  swakelola, dikerjakan asal-asalan,” ungkapnya.

“Intinya mas kami kecewa, dari pengunaan besi, pemasangan tiang cor  hingga pengunaan matrial kayu  pun saja sudah tidak mengutamakan mutu. Yang jelas pihak rekanan dalam pelaksaannya kurang berkwalitas, masih bagusan dikerjakan oleh pihak sekolah (swakelola),” jelasnya.

Dilain tempat  yang terpisah, SDN1 Bulu Rejo yang juga penerima DAK, dengan rehab tiga ruang kelas, nilai kontrak sebesar 617 juta sebagai pemenang tender CV. Dua Puluh Delapan juga dinilai kurang berkualitas, karena dikerjakan oleh pihak ketiga lagi (diborongkan).

Hingga berita ini diterbitkan Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Pringsewu mengaku masih berada di luar, melalui pesan WhatsApp. (tab/tim)

Comment